Warga digital alias netizen alias warga net, apakah semua orang yang mengakses internet sudah layak disebut sebagai warga digital ? Ataukah ada kategori tertentu agar layak disebut sebagai warga digital?

Definisi Warga Digital

Warga digital yang akrab disebut sebagai netizen atau warga net adalah individu yang memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun komunitas, bekerja, dan berekreasi. Warga net secara umum telah memiliki pengetahuan dan kemampuan mengoperasikan Teknologi Informasi untuk berkomunikasi maupun mengekspresikan sebuah ide atau gagasan. Artinya siapapun yang menggunakan teknologi informasi dapat disebut sebagai warga net seperti para pembaca blog ini.

Melansir situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, definisi dari kewarganegaraan digital adalah norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab terkait dengan penggunaan teknologi informasi.  Jadi, ternyata ada normanya.  Bahkan di Indonesia dijaga ketat dengan UU ITE,  jadi sebagai warga net kita tak bisa berprilaku sembarangan tentunya.

Kita tahu bahwa hiruk pikuk netizen di dunia maya ini sungguh luar biasa. Bahkan ada jargon netizen yang maha kuasa saking berpengaruhnya komentar mereka di dunia maya. Warga net ini memiliki daya dorong yang dahsyat bahkan seringkali berhasil merubah sebuah kebijakan pemerintah. Seringkali kita lihat juga perilaku warga net ini bertingkah suka-suka baik dari memposting gambar ataupun mengupdate status. Kita jadi bertanya-tanya apakah memang dunia maya ini adalah dunia bebas nilai tanpa norma dan etika ataukah ada aturan yang yang menjaga perilaku para netizen ?

Etika Warga Digital

Kalau begitu apa saja sih peran dari warga net di Indonesia ? Yang pertama dan mendasar tentunya menciptakan dunia digital yang bertanggungjawab. Jadi kita tidak bisa mengupload status atau konten yang tidak berdasar serta mengarah pada hoax karena apapun yang kita upload akan berdampak pada masyarakat luas. Warga net juga membantu untuk menyebarkan informasi berkualitas berdasarkan artikel, buku, jurnal dan teks-teks cetak yang ada menjadi berbentuk digital dan ebook. Paperless akan mengurangi penggunaan kertas dan warga net dapat ikut menjaga kelestarian lingkungan, bukan ?

Kemudian peran netizen adalah menjadi penghubung antar masyarakat dunia ! Ya, dengan kecanggihan internet sudah tak ada lagi batas negara, batas ruang angkasa pun sudah bisa dilampaui. Bahkan kita bisa memonitor kehidupan ruang angkasa melalui satelit secara live melalui Youtube ! Dengan kecanggihan teknologi ini dunia menjadi tanpa batas dan “kewarganegaraan” pun tak dapat lagi dibatasi secara teritorial fisik. Dampaknya adalah kita perlu meningkatkan keamanan digital karena tentunya sisi negatif dari keterbukaan adalah meningkatnya unsur kejahatan dan warga net wajib memproteksi informasi pribadi agar tak mudah mejadi korban kejahatan di dunia maya.

Para warga net juga dituntut untuk menambah pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan media digital yang biasa diistilahkan sebagai literasi digital. Warga net sebaiknya tak hanya menjadi user atau konsumen saja tetapi diharapkan mampu mengoptimalkan platform digital untuk membantu berbagai keperluan hidup. Contohnya adalah mengembangkan penggunaan teknologi digital dalam bidang bisnis, pendidikan, pertanian, administrasi dan sebagainya.

Terlepas dari selera pasar, kita sebagai netizen juga dapat membangun kehidupan dunia maya yang lebih beradab dan berperikemanusiaan agar generasi berikutnya dapat tetap mempertahankan nilai-nilai kemanusiaannya walaupun hidup dalam lingkungan digital.

Penulis, Asrilla Noor

 

Leave a Reply