Akhlak mulia menempati posisi yang sangat tinggi diantara keilmuan lainnya. Melihat melihat pentingnya keberadaan akhlak ini, seyogyanya subtansi nilai-nilai akhlak memiliki tempat tersendiri di dalam pelajaran sekolah. Pendidikan akhlak berfungsi sebagai panduan bagi manusia agar mampu memilih dan menentukan sesuatu perbuatan dan selanjutnya menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk.
Akhlak mulia sangat penting dibentuk dalam kepribadian peserta belajar. Diperlukan metode pendidikan agar akhlak mulia dapat melekat dalam kepribadian manusia. Menurut Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, pengertian pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Jadi, untuk membentuk akhlak mulia pada diri manusia dibutuhkan pengajaran dan pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Ahmad D. Marimba adalah bimbingan atau bimbingan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Pertanyaannya kemudian adalah, bagaimana guru dan orang tua sebagai pendidik dapat membentuk akhlak mulia melalui metode pembelajaran ? Dalam hal ini Sekolah Mandiri Zedutopia menggunakan metode daring dalam proses pembelajarannya sehingga guru dan orang tua juga menggunakan beberapa aplikasi digital dalam proses pembelajaran akhlak mulia kepada peserta belajar.
Nilai-nilai positif dan perilaku positif apa saja yang diajarkan kepada peserta belajar? Berikut contoh bentuk-bentuk perilaku positif yang dapat diajarkan kepada peserta belajar.
1. Mengucapkan dan menjawab salam. Guru dan orang tua mengajarkan bagaimana anak mengucapkan dan menjawab salam. Peserta belajar apat menirukan cara guru dan orang tua mengucapkan dan menjawab salam. Kemudian peserta belajar dapat mengulangi kembali dan mempraktekannya kepada teman-temannya. Dalam keseharian, guru dan orang tua dapat mengingatkan anak jika mereka lupa mengucapkan dan menjawab salam.
2. Berdo’a sebelum memulai kegiatan. Guru dan orang tua mengajarkan bagaimana memulai setiap kegiatan dengan berdo’a. Misalnya membiasakan peserta belajar untuk berdoa dulu sebelum belajar.
3. Mengucapkan tolong dan terima kasih. Mengucapkan terima kasih membuat orang lain merasa dihargai dan dihormati. Guru dan orang tua mengajarkan bagaimana mengucapkan terima kasih dan pada waktu apa saja ucapan terima kasih dapat diberikan. Demikian juga dengan kata tolong.
4. Mengucapkan maaf dan permisi.